Data Pribadi :
Nama Lengkap: Prisa Adinda Arini Rianzi
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta / 6 Januari 1988
Pekerjaan : Musisi
Tempat Tinggal Sekarang : Jakarta
Pengalaman Band : Dead Squad, Zala
Group Band Saat ini : (masih solo karir)
Pengaruh Musikal : Slayer, John Mayer, As I Lay Dying
Style Permainan musik: Metal, Pop
Gitar milik Prisa: Jackson DKMG Arch Top, Jackson USA Randy Rhoads RR1, Fender USA Telecaster Flathead Custom Shop, Martin & Co X series & Fender Strat Eric Clapton
Efek : Line 6 PODXTLive, Tonebone Hot British, Ibanez Tube Screamer 808
Ampli : Roland Cube 30
Teknik Favorit : Power Chord
Gitaris Favorit : Mick Thompson, Steve Vai, dll
Band Favorit : God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Album Favorit : Frail Words Collaps (As I Lay Dying), Ascendency (Trivium), Unhallowed (The Black Dahlia Murder), Gone forever (God Forbid), the end of heartache (Killswitch Engage), The Subliminal Verses (Slipknot), Ashes Of The Wake (Lamb Of God), The War Within (Shadows Fall), Waking The Fallen (Avanged Sevenfolds), The Uncoming Storm (Unearth)
Data menarik seputar Prisa (2003) Additional vocal dan model video clip Seringai
(2006 Jan) Terpilih sebagai Miss Gitaris.com
(2006 Mar) Tampil bersama Zala di Java Jazz
(2006 Apr) Tampil di harian Kompas 23 April 2006 dalam artikel mengenai Gitaris.com
(2006 Mei) Talk show (Prisa + Mayzan) di GlobalTV dalam liputan mengenai Gitaris.com
(2006 Jun) Tampil bersama Sheila On 7 di Panggung World Cup sebagai additional vocal
(2006 Jul) Tampil bersama Edane sebagai guest gitaris di PRJ (membawakan 2 lagu)
(2006 Jul) Tampil bersama Abdee Slank dalam sebuah klinik
(2006 Jul) Model cover majalah Gitar Plus
(2006 Jul – Ags) Additional gitar+vocal Sheila On 7 (Promo tour album 507) hingga ke Malaysia
(2006 Ags) Model cover majalah HAI edisi “Sekarang Giliran Anak Metal”
(2006 Sep) Demonstran (bersama Irvan) untuk produk kabel Analysis Plus selama 4 hari di Balai Kartini
(2006 Nov) Tampil di majalah Trax edisi 11/2006 di column ‘GirlDoYouRock’
(2006 Des) Duet bersama Mayzan di acara gathering Gitaris.com membawakan lagu Elixir dari Marty Friedman
(2007 Jan) Gitaris.com di O-Chanel menampilkan Prisa
(2007 Jan) Majalah Audio Pro menampilkan profil & wawancara Prisa
(2007 Feb) Gitaris.com di Black In News Trans 7 menampilkan Prisa
(2007 Mar) Koran Tempo menampilkan profil Prisa.
(2007 Ags) Tampil sebagai guest vocal + gitar J-Rocks untuk single Kau Curi Lagi
(2007 Okt) Interview di O-Chanel
(2007 Okt) Bintang tamu di 4 Mata (Trans 7) edisi Gitaris bersama Eet Sjahranie, Tohpati, dan Dewa Budjana
(2007 Des) Bintang tamu di acara Belum Cukup Gede (Trans 7)
(2008 Jan) Liputan khusus Prisa di GlobalTV.
(2008 Feb) Guest star dalam penampilan band Samsons
(2008 Feb) Artikel khusus Prisa sebanyak 6 halaman di majalah HAI
(2008 Mar) Guest star dalam tur penampilan The Titans
(2008 Apr) Tampil membawakan lagu sendiri dalam rangkaian acara SCTV Karnaval
(2008 Mei) Tampil pertama kali sebagai presenter kuis di SCTV.
(2008 Mei) Harian Kompas menampilkan profil Prisa sebanyak 1 halaman.
Nama Lengkap: Prisa Adinda Arini Rianzi
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta / 6 Januari 1988
Pekerjaan : Musisi
Tempat Tinggal Sekarang : Jakarta
Pengalaman Band : Dead Squad, Zala
Group Band Saat ini : (masih solo karir)
Pengaruh Musikal : Slayer, John Mayer, As I Lay Dying
Style Permainan musik: Metal, Pop
Gitar milik Prisa: Jackson DKMG Arch Top, Jackson USA Randy Rhoads RR1, Fender USA Telecaster Flathead Custom Shop, Martin & Co X series & Fender Strat Eric Clapton
Efek : Line 6 PODXTLive, Tonebone Hot British, Ibanez Tube Screamer 808
Ampli : Roland Cube 30
Teknik Favorit : Power Chord
Gitaris Favorit : Mick Thompson, Steve Vai, dll
Band Favorit : God Forbid, Trivium, As I Lay Dying, Killswitch Engage, Shadows Fall, Megadeth, Slayer, Unearth, Lamb of God, The Black Dahlia Murder.
Album Favorit : Frail Words Collaps (As I Lay Dying), Ascendency (Trivium), Unhallowed (The Black Dahlia Murder), Gone forever (God Forbid), the end of heartache (Killswitch Engage), The Subliminal Verses (Slipknot), Ashes Of The Wake (Lamb Of God), The War Within (Shadows Fall), Waking The Fallen (Avanged Sevenfolds), The Uncoming Storm (Unearth)
Tahun
2006 Prisa telah memutuskan untuk berhenti dari dunia pendidikan
akademis dan memilih untuk terjun sebagai musisi profesional. Langkah
yang diambil oleh Prisa untuk masuk ke industri musik adalah merilis
album solo perdananya yang beraliran pop. Rencananya album tersebut akan
dirilis setelah lebaran tahun 2007. Sebelum albumnya dirilis ia
terlebih dahulu tampil sebagai ‘guest musician’ di album ke-2 J-Rocks
sebagai vocalis dan gitaris untuk single Kau Curi Lagi. Prisa juga
memiliki side project lain yang ia beri nama Morning Star. Morning Star
merupakan project iseng lain Prisa diluar album solonya. Hal ini menjadi
pembuktian dari Prisa kalau ia juga mahir dalam permainan gitar
akustik.
Bulan
Juli 2007 Prisa diendorse oleh pihak Jackson Guitars. Ia dikontrak
untuk menggunakan gitar Jackson DKMG Arch Top. Sebuah gebrakan yang
sangat fenomenal mengingat ia adalah gitaris Indonesia pertama yang
diendorse oleh Jackson.
Akhir
tahun 2007, Prisa memutuskan keluar dari DeadSquad dan membentuk band
metal yang seluruh personelnya wanita. Ia dan teman-temannya menamakan
diri Vendetta. Di band ini Prisa juga sudah mulai memainkan gitar
7-string. Namun selama awal tahun 2008 Prisa lebih sering terlihat di tv
sebagai bintang tamu dalam sejumlah penampilan band-band papan atas
tanah air seperti J-Rocks, Samsons, dan The Titans. Tanggal 25 April
2008 Prisa tampil membawakan lagu-lagunya sendiri dalam rangkaian acara
SCTV Karnaval yang turut menampilkan artis-artis papan atas seperti
Maia, Cokelat, dan lain-lain.
Data menarik seputar Prisa (2003) Additional vocal dan model video clip Seringai
(2006 Jan) Terpilih sebagai Miss Gitaris.com
(2006 Mar) Tampil bersama Zala di Java Jazz
(2006 Apr) Tampil di harian Kompas 23 April 2006 dalam artikel mengenai Gitaris.com
(2006 Mei) Talk show (Prisa + Mayzan) di GlobalTV dalam liputan mengenai Gitaris.com
(2006 Jun) Tampil bersama Sheila On 7 di Panggung World Cup sebagai additional vocal
(2006 Jul) Tampil bersama Edane sebagai guest gitaris di PRJ (membawakan 2 lagu)
(2006 Jul) Tampil bersama Abdee Slank dalam sebuah klinik
(2006 Jul) Model cover majalah Gitar Plus
(2006 Jul – Ags) Additional gitar+vocal Sheila On 7 (Promo tour album 507) hingga ke Malaysia
(2006 Ags) Model cover majalah HAI edisi “Sekarang Giliran Anak Metal”
(2006 Sep) Demonstran (bersama Irvan) untuk produk kabel Analysis Plus selama 4 hari di Balai Kartini
(2006 Nov) Tampil di majalah Trax edisi 11/2006 di column ‘GirlDoYouRock’
(2006 Des) Duet bersama Mayzan di acara gathering Gitaris.com membawakan lagu Elixir dari Marty Friedman
(2007 Jan) Gitaris.com di O-Chanel menampilkan Prisa
(2007 Jan) Majalah Audio Pro menampilkan profil & wawancara Prisa
(2007 Feb) Gitaris.com di Black In News Trans 7 menampilkan Prisa
(2007 Mar) Koran Tempo menampilkan profil Prisa.
(2007 Ags) Tampil sebagai guest vocal + gitar J-Rocks untuk single Kau Curi Lagi
(2007 Okt) Interview di O-Chanel
(2007 Okt) Bintang tamu di 4 Mata (Trans 7) edisi Gitaris bersama Eet Sjahranie, Tohpati, dan Dewa Budjana
(2007 Des) Bintang tamu di acara Belum Cukup Gede (Trans 7)
(2008 Jan) Liputan khusus Prisa di GlobalTV.
(2008 Feb) Guest star dalam penampilan band Samsons
(2008 Feb) Artikel khusus Prisa sebanyak 6 halaman di majalah HAI
(2008 Mar) Guest star dalam tur penampilan The Titans
(2008 Apr) Tampil membawakan lagu sendiri dalam rangkaian acara SCTV Karnaval
(2008 Mei) Tampil pertama kali sebagai presenter kuis di SCTV.
(2008 Mei) Harian Kompas menampilkan profil Prisa sebanyak 1 halaman.
Prisa yang sejak tahun 2001 dikenal sebagai salah satu female rock guitarist ternyata baru berusia 20 tahun.. tepatnya kelahiran 6 Jan 1988 asal Padang (bokap Padang, nyokap Lampung/Palembang).
Salah
satu penyebab Prisa mulai tertarik dengan musik pada masa kecilnya
adalah karena adanya piano yang nganggur di rumahnya. Waktu itu Prisa
baru kelas 3 SD dan usianya juga baru 7 tahun, namun Prisa berusaha
untuk memainkannya walaupun kakinya belum bisa mencapai pedal piano
tersebut. Kebetulan suatu hari ketika teman kakaknya datang ke
rumahnya... Prisa kepergok sedang mencoba memainkan piano tersebut.
Tergerak hati teman kakaknya untuk mengajarkan sedikit basic tentang
permainan piano, waktu itu yang berusaha diajarkan adalah chord.
Di
luar dugaan teman kakaknya tersebut sempat kaget dengan cepatnya daya
tangkap Prisa terhadap pelajaran piano yang diberikan. Sejak itu teman
kakaknya tanggap jika Prisa memang berbakat musik dan menyarankan
orangtua Prisa untuk memberikan les piano kepada Prisa. Pada usia 8
tahun akhirnya Prisa diberikan les privat piano. Ternyata les privat
yang diberikan malah bukan piano, namun "electone" (sejenis piano). Les
privat electone tersebut berjalan sampai Prisa berusia 10 tahun. Prisa
kemudian mengembangkan permainan electonenya ke piano secara otodidak,
Prisa mencoba membawakan lagu "Entertainer" & "Fur Elize"
(Beethoven) versi dia sendiri.
Sesudah
lulus SD Prisa masuk ke Asrama Pelita Harapan (PH), di PH setiap
pulang sekolah murid diwajibkan mengambil salah satu les. Kemudian
Prisa langsung memilih piano tanpa ragu-ragu. Kebetulan teman
sekamarnya mengambil les piano juga. Ternyata permainan piano Prisa
jauh lebih berkembang dibanding teman sekamarnya itu, temannya pun
sempat gusar dan kemudian pindah ke alat musik gitar akustik. Guru
Prisa sempat senang dengan perkembangan Prisa di permainan pianonya.
Namun Prisa pun merasa kehilangan teman main musik, ketika dia melihat
gitar temannya yang tergeletak di kamar tersebut... Prisa pun menjadi
penasaran dengan alat musik gitar tersebut dan kemudian curi-curi main
gitar tersebut.
Di
suatu hari Prisa kepergok temannya ketika sedang mencoba memainkan
gitar tersebut, Prisa kemudian dilarang oleh temannya itu agar tidak
pernah lagi menyentuh gitarnya. Akhirnya di detik itu juga Prisa bertekad belajar gitar
untuk menyaingi temannya yang galak tersebut. Waktu itu Prisa baru SMP
kelas 2, Prisa sangat displin belajar gitar mulai saat itu dan
berhenti memainkan piano. Prisa pun kemudian berusaha belajar sendiri
melalui buku-buku musik yang tersedia di toko buku, seperti MBS (Music
Book Selection). Dari situ Prisa memperlajari bentuk-bentuk chord
gitar.
Proses
belajar gitar akustik tersebut hanya berlangsung sampai Prisa lulus
SMP berhubung sibuknya aktifitas Prisa di SMA 1, tepatnya akhir tahun
2001. Prisa pun langsung melirik gitar elektrik yang menurutnya
kelihatan lebih keren. Akhirnya Prisa membeli gitar elektrik pertamanya
yaitu Fender Stratocaster mexico hasil patungan dengan orangtuanya
untuk mengejar cita-citanya tersebut.
Ketika
Prisa beranjak 15 tahun (sekitar tahun 2003), Prisa berusaha membentuk
grup bandnya sendiri. Waktu itu Prisa baru kelas 3 SMA dan sempat
keluar-masuk di beberapa band.. akhirnya Prisa berhasil membentuk band
pertamanya, sebuah band pop cewek bernama: Daijyobu. Di band ini
Prisa berperan sebagai gitaris dan vocalis. Tembang yang dibawakan
pada saat itu adalah "No Such Thing"nya John Mayer dan beberapa tembang
dari "Incubus".
Melihat bakat yang terus mengalir begitu saja, Prisa kemudian membuat sebuah band Rock'n'Roll + Punk Rock bernama "Morning Star".
Saat itu band ini khusus membawakan covernya Living End. Ide nama
Morning Star itu berasal dari artinya "Lucifer" (di kamus berarti:
Bintang Fajar). Band tersebut berpersonil 6 orang, Prisa memainkan gitar
akustik dan vokal.
Kesukaan
Prisa mendengarkan musik metal ternyata tidak berakhir begitu saja,
pada tahun 2004 Prisa membentuk band modern metal bernama Zala yang membawakan tembang-tembang yang hits pada saat itu seperti Killswitch Engage, God Forbid, As I Lay Dying, Avenged Sevenfold,
dll. Sejak adanya band inilah Prisa mulai mendapatkan sound distorsi
yang diidam-idamkan selama ini, diiringi perkembangan teknik bermain
gitar Prisa yang sangat pesat. Bersama band ini juga Prisa sempat
menulis beberapa lagu metal karya mereka sendiri. Nama Prisa cukup
dikenal di scene underground bersama Zala. Band ini cukup menyita
perhatian lantaran isi personelnya cewek semua. Tapi tidak hanya sekedar
menjual image saja, skill mereka juga tidak kalah sama band-band
cowok. Di tengah kesibukan bersama band Zala, Prisa menyempatkan diri
untuk menulis lagu popnya.
Tahun
2006 bisa dibilang sebagai tahun emasnya Prisa dimana karirnya kian
sukses. Pada akhir tahun 2005 Prisa untuk pertama kalinya berkenalan
dengan Mayzan (pemilik komunitas gitar Gitaris.com) &
Andreas Laratsemi (Clinician Audio Interior Musisi.com) di toko Melodia
Musik. Untuk pertama kalinya Mayzan bertemu dengan seorang gitaris
cewek yang mampu memainkan musik metal dengan sangat tegas dan baik.
Prisa kemudian diajak bergabung ke komunitas gitaris online: www.Gitaris.com,
di sana Prisa banyak mendapat teman baru dan belajar tentang permainan
guitar soloing beserta equipmentnya. Sebelumnya Prisa hanya menguasai
teknik ritem gitar. Kedatangan Prisa di komunitas ini juga mendapat
sambutan baik dari para member Gitaris.com karena minimnya gitaris cewek
di Indonesia. Atas saran Diaz (admin Gitaris.com) Prisa kemudian
terpilih sebagai model untuk design website Gitaris.com di masa
mendatang, disetujui oleh sebagian besar para member Gitaris.com.
Pemotretan pun akhirnya dilakukan pada bulan Februari 2006.
Tidak
lama kemudian Prisa memperoleh gitar metal pertamanya yaitu: Fender
Telecaster Flathead Custom Shop (Slipknot Signature). Pada bulan Maret
2006, band Zala mendapat kesempatan untuk tampil di acara Java Jazz
(JHCC - Senayan). Tidak lama kemudian Prisa juga tampil di harian
Kompas 23 April 2006 (mengenai Gitaris.com), disusul talk show di
Global TV bersama Mayzan juga mengenai Gitaris.com di bulan July 2006.
Selain
menjadi model Gitaris.com, ternyata Prisa juga cepat menjadi teman
akrab Mayzan karena persamaan dalam selera musik yaitu musik metal.
Persahabatan pun berlangsung dan Prisa sempat menjadi murid Mayzan
selama hampir 3 tahun. Prisa banyak memperoleh teknik shred soloing
seperti vibrato, arpeggio, alternate & sound guitar dari Mayzan,
seperti yang dapat kita saksikan di channel youtube Prisa membawakan
beberapa lagu Megadeth, Paul Gilbert & Marty Friedman.
Semangat Prisa bermain gitar makin menjadi-jadi sejak saat itu... jam
latihan bermain gitar Prisa pun makin meningkat. Mayzan akhirnya
menyadari bahwa kemampuan vokal dan song writing Prisa ternyata cukup
baik dan berbakat. Saat itu Prisa sempat kehilangan semangat &
hampir gantung gitar karena jenuh, namun karena dukungan dari Mayzan..
Prisa akhirnya bangkit lagi dan merekam beberapa demo lagu pop dan
metalnya di studio Mayzan.
Tidak lama kemudian Prisa membuat lagu pop pertamanya yang berjudul "Hancurkan Aku"
yang rencananya merupakan salah satu lagu di album pop mendatangnya.
Pada bulan Juni 2006 Prisa kemudian tergabung dalam band metal baru
bernama Dead Squad. Di band ini ia bermain dengan salah satu
gitaris dari keluarga Audi: Stevie Item, yang juga digawangi oleh Bonny
(ex-Tengkorak, ex-vessel) sebagai bassist dan Andyan (ex-Siksa Kubur)
sebagai drummer.
Pada suatu hari secara kebetulan Mayzan berkesempatan berkenalan dengan produser Denny Chasmala
karena Mayzan menjual sebuah efek mini Korg Pandora. Berbekalkan
penampilan dan begitu banyak bakat musik yang dimiliki Prisa, Mayzan
kemudian memperkenalkan permainan gitar Prisa kepada Denny Chasmala.
Kemudian Mayzan bersama Andre Harihandoyo juga memperkenalkan Prisa
kepada Eet Sjahranie (Edane), Eross (Shiela On 7) & Mudya (redaktur majalah Gitar Plus).
Di luar dugaan permainan gitar, kemampuan vokal, song writing dan
penampilan Prisa begitu menarik perhatian mereka. Prisa kemudian
kebanjiran job, pada bulan Juli Prisa mendapat kehormatan untuk
berkolaborasi dengan salah satu maestro gitar Indonesia, Eet Sjahranie
dalam penampilan band Edane di acara bergengsi PRJ membawakan tembang "Cry Out" dan "Kaulah Ibliz".
Selain itu ia juga tampil bersama Abdee Slank di sebuah klinik dan dikontrak selama 2 bulan sebagai additional gitaris dan backing vocal untuk 'band sejuta copy', Sheila On 7,
yang baru ditinggal salah satu gitarisnya. Selanjutnya Prisa juga
sempat tampil di SCTV dan TVRI bersama Shiela On 7 dan kemudian tour
selama 1 bulan dari Jawa Timur hingga Malaysia bersama Shiela on 7
(promo tour album 507). Di negara tetangga tersebut Prisa sempat
diwawancara oleh beberapa majalah dan stasion televisi terkemuka dan
bermain di depan anak raja Malaysia.
Band
metal (Zala) yang dibentuk Prisa terpaksa divakumkan karena jadwal
manggung yang sudah sangat padat. Prisa akhirnya memutuskan untuk
berhenti dari dunia pendidikan akademis dan memilih untuk terjun
sebagai musisi profesional.
Sepulang dari Malaysia, project solo album Prisa langsung digarap oleh produser ternama Denny Chasmala yang rencananya akan dirilis melalui label Aquarius. Di tengah kesibukan rekaman tersebut Prisa juga sempat menjadi cover majalah Gitar Plus edisi 07/2006, menjadi cover majalah HAI edisi "Sekarang Giliran Anak Metal" dan tampil di majalah MTV Trax edisi 11/2006 di column GirlDoYouRock.
Sepulang dari Malaysia, project solo album Prisa langsung digarap oleh produser ternama Denny Chasmala yang rencananya akan dirilis melalui label Aquarius. Di tengah kesibukan rekaman tersebut Prisa juga sempat menjadi cover majalah Gitar Plus edisi 07/2006, menjadi cover majalah HAI edisi "Sekarang Giliran Anak Metal" dan tampil di majalah MTV Trax edisi 11/2006 di column GirlDoYouRock.
Pada bulan Sept 2006, Prisa juga menjadi demonstran untuk produk kabel bergengsi: Analysis Plus selama 4 hari berturut-turut bersama Irvan Askobar
di Balai Kartini (Pameran Audio Hi-End: CHEX) sebagai penyanyi dan
gitaris. Pada akhir tahun 2006 Prisa juga tampil bersama Mayzan
membawakan karya Marty Friedman (Elixir) di sebuah acara gathering akbar Gitaris.com di Pondok Indah.
Atas dukungan Mayzan pula pada bulan Juli 2007 Prisa akhirnya diendorse oleh pihak Jackson Guitars.
Ia dikontrak untuk menggunakan gitar Jackson DKMG Arch Top. Sebuah
gebrakan yang sangat fenomenal mengingat ia adalah gitaris Indonesia
pertama yang diendorse oleh Jackson.
Akhir tahun 2007, Prisa memutuskan keluar dari DeadSquad dan membentuk band metal yang seluruh personelnya wanita. Band itu dinamakan Vendetta. Di band ini Prisa juga sudah mulai memainkan gitar 7-string. Hingga awal tahun 2008 Prisa lebih sering terlihat di tv sebagai bintang tamu dalam sejumlah penampilan band-band papan atas tanah air seperti J-Rocks, Samsons, dan The Titans. Tidak lama kemudian album solo pop Prisa dengan album self title "Prisa" juga dirilis Aquarius Records dalam format CD & kaset.
Akhir tahun 2007, Prisa memutuskan keluar dari DeadSquad dan membentuk band metal yang seluruh personelnya wanita. Band itu dinamakan Vendetta. Di band ini Prisa juga sudah mulai memainkan gitar 7-string. Hingga awal tahun 2008 Prisa lebih sering terlihat di tv sebagai bintang tamu dalam sejumlah penampilan band-band papan atas tanah air seperti J-Rocks, Samsons, dan The Titans. Tidak lama kemudian album solo pop Prisa dengan album self title "Prisa" juga dirilis Aquarius Records dalam format CD & kaset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar